Download this Blogger Template by Clicking Here!

PROFIL

https://web.facebook.com/irwan.a.lovers

Senin, 15 Februari 2021

Widgets

DEKADENSI MORAL DI TENGAH DERASNYA ARUS GLOBALISASI DAN TEKNOLOGI

 

Oleh: Irwanto,S.Sy., M.A

 


 

Derasnya arus globalisasi dan modernisasi sekarang ini yang menyuguhkan berbagai kecanggihan tekhnologi tentunya berdampak positif terhadap kehidupan kita sehari-hari, seperti melalui Hp kita bisa berkomunikasi jarak jauh, melalui televisi kita mengetahui informasi dan kejadian di belahan bumi lainnya, melalui motor maupun mobil kita bisa kemana saja dengan waktu yang tidak lama, tentu semua kecanggihan teknologi ini merupakan fasilitas yang di suguhkan dalam menjalankan aktifitas kehidupan di era modern ini. Semua fasilitas tersebut adalah dampak posotif terhadap  perkembangan tekhnologi.

Namun dibalik dampak positif tersebut tentu terdapat dampak negatif terhadap perkembangan tekhnologi di era modern ini, seperti HP digunakan untuk menyimpan data-data yang tidak mendidik, fasilitas internet digunakan untuk mencari situs-situs berbau pornografi, seperti televisi yang menayangkan acara-acara yang tidak mendidik, atau tontonan film dan sinetron yang tidak menggambarkan budaya ketimuran kita, ceritanya yang tidak mendidik, adegan percintaan dan pakaian yang buka-bukaan. semuanya menyebabkan gaya berpakaian, sikap, tingkah laku dan lain sebagainya tidak menggambarkan jati diri seorang muslim. Hal inilah yang mengakibatkan merosotnya moral masyarakat saat ini. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, dari pria hingga wanita, dari kota hingga desa, dari orang miskin hingga pejabat tinggi negara, semuanya terjangkiti oleh merosotnya moral. Hampir setiap waktu – disiarkan melalui media massa, baik melalui media cetak maupun elektronika. Media massa itu mengangkat berita pencurian, penipuan, perampokan, perkosaan, pembunuhan, bentrokan, rebutan jabatan dan lain sebaginya. Dan dari kesemuanya itu yang lebih parah dan lebih menghancurkan adalah terjebaknya masyarakat terhadap obat-obat terlarang. Juga merebaknya prostitusi penjajakan seks mulai dari kelas jalanan sampai kelas bintang lima. Terjebaknya remaja dalam menyikapi era modern, yang mengakibatkan semua serba terbalik seperti  biasanya nikah dahulu, setelah nikah baru hamil. Sekarang banyak yang hamil dahulu, setelah hamil baru nikah.  Dahulu hanya pria yang memakai celana bola, sekarang wanita sudah terpesona dengan celana bola yang menampakkan paha.

Lebih memprihatinkan lagi, sekarang ini ada sebagian saudara-saudara kita yang menghalalkan semua cara untuk mendapatkan keinginannya. Seperti sogok sana sogok sini agar menjadi pejabat tinggi, siswa dan mahasiswa berbuat curang agar lulus ujian, petani berdusta agar sawah giliran orang digarap ia seorang, pedagang mengurangi takaran dan timbangan agar dapat banyak keuntungan. Semua ini merupakan indikasi dan tanda-tanda menurunnya moral masyarakat sekarang, perkataan dan perbuatannya berangsur-angsur menyimpang dari ajaran Islam.

Ditambah lagi dengan budaya hidup yang semakin konsumtif, dan sikap ingin melebihi yang lainnya, seperti rumah yang di isi dengan asesories yang serba wah, kendaraan yang melebihi dari kebutuhan, Hp yang berganti-ganti mengikuti tren masa kini, pakaian yang selalu dibeli agar terlihat beda dan modis, semuanya itu merupakan sikap dan budaya yang semakin konsumtif yang berakibat pada diri sendiri seperti petani baru beberapa hari panen padi sudah habis, pegawai harus mencari kerjaan sampingan karena gaji perbulan habis dipotong tagihan bank.

Dari semua contoh-contoh tadi merupakan akibat dari merosotnya moral masyarakat sekarang, apa yang salah dengan masyarakat sekarang, apakah Islam tidak mengajarkan kebaikan dan moral yang mulia? Apakah Islam tidak mengajarkan bagaimana hidup sederhana dan tidak berlebihan?

Semua pertanyaan ini tentu harus dijawab dengan Islam mengajarkan kebaikan dan moral mulia, Islam mengajarkan umatnya bagaimana hidup sederhana dan tidak berlebih-lebihan,

أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا

Mukminin yang paling sempurna imannya adalah yang paling mulia akhlaknya,”(HR. Abu Hurairah).

 

Atau ayat al-Qura’an yang melarang kita untuk berlebih-lebihan

Ÿwur (#þqèùÎŽô£è@ 4 ¼çm¯RÎ) Ÿw =Ïtä tûüÏùÎŽô£ßJø9$# ÇÌÊÈ  

dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

Semestinya, dengan adanya globalisasi dan modernisasi saat ini akan mampu menjadikan hidup manusia lebih mudah, cepat, efisien, dan hemat. Namun, penggunaan teknologi yang tidak diimbangi dengan Sumber Daya Manusia yang berkualitas justru akan menimbulkan masalah. Oleh karena itu, masyarakat harus dididik dan dilatih agar benar-benar siap menghadapi arus Globalisasi yang memang tidak dapat dihindari. Dalam hal pemanfaatan produk globalisasi, kesiapan mental dan moral manusia merupakan modal yang sangat penting. Banyak kasus penyalahgunaan teknologi disebabkan karena rendahnya moral dan mental manusia.

Untuk mencegah agar Globalisasi tidak berdampak buruk bagi manusia, perlu adanya aturan-aturan norma yang dapat membentengi diri. Salah satunya adalah norma agama yang mampu mengajarkan para pemeluknya untuk senantiasa berbuat baik dan menjauhi maksiat. Disamping itu, norma kesusilaan dan kesopanan juga diperlukan untuk memberikan batasan prilaku masyarakat sehingga dapat dikendalikan. Wallahu a’lam bissawwab

Wallahualam.

 

SHARE THIS POST   

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati
Author: Mohammad
Mohammad is the founder of STC Network which offers Web Services and Online Business Solutions to clients around the globe. Read More →

0 komentar: