Kamis, 30 Maret 2017
DEKADENSI MORAL "HAMIL SEBELUM MENIKAH"
oleh ; Irwanto, S.Sy., M.A
Derasnya arus globalisasi dan moderenisasi
sekarang ini yang menyuguhkan berbagai kecanggihan tekhnologi tentunya
berdampak positif terhadap kehidupan kita sehari-hari, seperti melalui Hp kita
bisa berkomunikasi jarak jauh, melalui televisi kita mengetahui informasi dan kejadian
di belahan bumi lainnya, melalui motor maupun mobil kita bisa kemana saja
dengan waktu yang tidak lama, tentu semua kecanggihan teknologi itu merupakan
fasilitas yang di suguhkan dalam menjalankan aktifitas kehidupan di era moderen
ini. Semua fasilitas tersebut adalah dampak posotif terhadap perkembangan tekhnologi.
Namun dibalik dampak positif tersebut tentu
terdapat dampak negatif terhadap perkembangan tekhnologi di era modern saat
ini, seperti HP digunakan untuk menyimpan data-data yang tidak mendidik,
fasilitas internet digunakan untuk mencari situs-situs berbau pornografi,
seperti televisi yang menayangkan acara-acara yang tidak mendidik, atau
tontonan film dan sinetron yang tidak menggambarkan budaya ketimuran kita,
ceritanya yang tidak mendidik, adegan percintaan dan pakaian yang buka-bukaan.
semuanya menyebabkan gaya berpakaian, sikap, tingkah laku dan lain sebagainya
tidak menggambarkan jati diri seorang muslim. Hal inilah yang mengakibatkan merosotnya moral masyarakat saat ini. Mulai dari
anak-anak hingga orang dewasa, dari pria hingga wanita, dari kota hingga desa, dari
orang miskin hingga pejabat tinggi negara, semuanya terjangkiti oleh merosotnya
moral. Hampir setiap waktu – disiarkan melalui media massa,
baik melalui media
cetak maupun elektronika.
Media massa
itu mengangkat
berita pencurian, penipuan, perampokan, perkosaan, pembunuhan, bentrokan,
rebutan jabatan dan lain sebaginya. Dan dari kesemuanya itu yang lebih parah
dan lebih menghancurkan adalah terjebaknya masyarakat terhadap obat-obat
terlarang. Juga merebaknya prostitusi penjajakan seks mulai dari
kelas jalanan sampai kelas bintang lima. Terjebaknya remaja dalam menyikapi era
modern, yang mengakibatkan semua serba terbalik seperti biasanya nikah dahulu, setelah nikah baru
hamil. Sekarang banyak yang hamil dahulu, setelah hamil baru nikah. Dahulu hanya pria yang memakai celana bola,
sekarang wanita sudah terpesona dengan celana bola yang menampakkan paha.
Lebih memprihatinkan lagi, sekarang ini – ada sebagian sadara-saudara kita yang menghalalkan semua cara untuk mendapatkan keinginannya. Seperti sogok sana
sogok sini agar menjadi pejabat tinggi, siswa berbuat curang agar lulus ujian,
petani berdusta agar sawah giliran orang digarap ia seorang, pedagang
mengurangi takaran dan timbangan agar dapat banyak keuntungan. Semua ini
merupakan indikasi dan tanda-tanda menurunnya moral masyarakat sekarang,
perkataan dan perbuatannya berangsur-angsur menyimpang dari ajaran islam.
Ditambah lagi dengan budaya hidup yang semakin
konsumtif, dan sikap ingin melebihi yang lainnya, seperti rumah yang di isi
dengan asesories yang serba wah, kendaraan yang melebihi dari kebutuhan, Hp
yang berganti-ganti mengikuti tren masa kini, pakaian yang selalu dibeli agar
terlihat beda dan modis, semuanya itu merupakan sikap dan budaya yang semakin
konsumtif yang berakibat pada diri sendiri seperti petani baru beberapa hari
panen padi sudah habis, pegawai harus menangis karena belum sebulan gaji sudah
habis.
Dari semua contoh-contoh diatas akibat dari
merosotnya moral masyarakat sekarang, apa yang salah dengan masyarakat
sekarang, apakah islam tidak mengajarkan kebaikan dan moral yang mulia? Apakah
islam tidak mengajarkan bagaimana hidup sederhana dan tidak berlebihan?
Semua pertanyaan ini tentu harus dijawab
dengan islam mengajarkan kebaikan dan moral mulia, islam mengajarkan umatnya
bagaimana hidup sederhana dan tidak berlebih-lebihan,
أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا
“Mukminin yang paling sempurna imannya adalah yang
paling mulia akhlaknya,”(HR. Abu Hurairah).
Atau ayat al-qura’an yang
melarang kita untuk berlebih-lebihan
wur (#þqèùÎô£è@ 4
¼çm¯RÎ) w
=Ïtä tûüÏùÎô£ßJø9$# ÇÌÊÈ
dan
janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.
Semestinya, dengan adanya globalisasi dan modernisasi saat ini akan mampu menjadikan hidup manusia lebih
mudah, cepat, efisien, dan hemat. Namun, penggunaan teknologi yang tidak
diimbangi dengan Sumber Daya Manusia yang berkualitas justru akan menimbulkan
masalah. Oleh karena itu, masayarakat harus dididik dan dilatih agar
benar-benar siap menghadapi arus Globalisasi yang memang tidak dapat dihindari.
Dalam hal pemanfaatan produk globalisasi, kesiapan mental dan moral manusia
merupakan modal yang sangat penting. Banyak kasus penyalahgunaan teknologi
disebabkan karena rendahnya moral dan mental manusia.
Untuk mencegah agar Globalisasi tidak berdampak buruk bagi manusia, perlu
adanya aturan-aturan norma yang dapat membentengi diri. Salah satunya adalah
norma agama yang mampu mengajarkan para pemeluknya untuk senantiasa berbuat
baik dan menjauhi maksiat. Disamping itu, norma kesusilaan dan kesopanan juga
diperlukan untuk memberikan batasan prilaku masyarakat sehingga dapat
dikendalikan.
Wallahualam.
Author: Mohammad
Mohammad is the founder of STC Network which offers Web Services and Online Business Solutions to clients around the globe. Read More →
Related Posts:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: