Download this Blogger Template by Clicking Here!

PROFIL

https://web.facebook.com/irwan.a.lovers

Jumat, 08 Juni 2018

Widgets

ISLAM TAPI TIDAK ISLAM, IA ASING DAN ANEH



Islam merupakan agama yang di bawa oleh Rasulllah Saw. Dan merupakan agama yang asing di kalangan bangsa arab pada waktu itu. Memegang ajaran islam di zaman akhir seperti sekarang ini ibarat memegang bara api, jika dipegang terasa panas , apabila dilepas maka akan jatuh  dan menjadi padam. Melihat kehidupan manusia yang serba modern, dimana manusia lebih mengandalkan otaknya dibanding hati nuraninya, manusia lebih senang memperturutkan hawa nafsunya dibanding syariat Islamnya, sehingga manusia tidak ada bedanya dengan ciptaan tuhan yang lebih rendah darinya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan kepada kita:
بَدَأَ الْإِسْلَامُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ
“Islam muncul dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang terasingkan itu.” (HR. Muslim).
Sebuah realita yang tidak bisa kita pungkiri, keindahan dan hakikat agama Islam yang mulia ini tidak dikenal dan tersembunyi bagi umat Islam itu sendiri. Mereka beragama Islam, namun tidak mengenalnya dan juga tidak mengamalkannya.
Coba kita lihat di negeri kita ini, Indonesia mayoritas beragama Islam, tapi, yang paling disudutkan orang-orang islam. Orang Lebih seram melihat yang pakai cadar, dari pada yang pakai rok mini. Lebih takut orang berjenggot, dari pada yang bertato. Orang Lebih curiga sama yang rajin ibadah, dari pada orang yang mabuk-mabukan dan judi. Diduga teroris langsung tembak, bandar Narkoba Internasional bisa di nego. Lebih mentolelir aliran sesat, dari pada yang mengerjakan syariat.
Dunia memang sudah terbalik
Yang mengikuti sunnah dianggap radikal, Yang moderat dianggap toleran. Yang ber jilbab syar’i dianggap ekstrem,  Yang tidak pakai jilbab dianggap cantik. Yang muda sholat 5 waktu harus diWaspadai, Yang muda tidak sholat dianggap biasa. Yang berjenggot dianggap sok mengikuti sunnah Yang tidak berjenggot dianggap bagus. Yang anaknya di jilbabin Keterlaluan dan melanggar HAM. Yang anaknya pake rok mini imutnya. Yang pakai baju koko  dianggap sok alim. Yang tidak pake baju dianggap jantan. Yang hariannya bicara Islam dianggap sok ustadz. Yang hariannya menyebar fitnah dianggap moder
Begitu juga dengan kegiatan sehari-hari, islam asing ditengah umat yang beragama islam. Seperti:
·         Orang yang ingin jujur dan tidak korupsi akan terasa asing di tengah-tengah rekan kerjanya sendiri. Padahal anti korupsi sudah diajarkan dari sifat amanah yang diajarkan oleh Rasul kita –shallallahu ‘alaihi wa sallam-.
·         Pedagang yang ingin menempuh cara yang halal dan tidak berbuat curang akan terasa asing di tengah-tengah pedagang lainnya. Padahal Islam menuntut kita mencari rezeki dengan cara yang halal dan jujur tanpa berbuat curang karena itulah yang mendatangkan berkah.
 Pegawai negeri sipil yang lulus murni terasa aneh di tengah maraknya sogokan. Kepala desa, Camat, Bupati, Gubernur, Anggota DPR bahkan Presiden apabila ia terpilih dan menjabat tanpa serangan fajar terasa aneh di tengah-tengah tren serangan fajar. 
·         Sama halnya dengan orang yang ingin konsekuen dengan ajaran Nabi, kian terasing dan dia akan memikul cobaan yang berat dan berbagai cemoohan.
Oleh karena itu, melihat keadaan umat Islam pada hari ini, salah seorang ulama mengatakan, “jangan dibandingkan Islam dengan kondisi umat Islam pada hari ini”. Lihatlah, ketika Islam menggambarkan akhlak yang terpuji, maka sebagian umat Islam tidak berakhlak dengan akhlak yang terpuji. Jika Islam menggambarkan keagungan dan kemulian, maka kondisi sebagian umat Islam tidak menggambarkan keagungan dan kemuliaan itu. Ini adalah sebuah ungkapan yang tepat dan menjadi introspeksi bagi kita bersama.
  Tidak perlu kita mengarahkan kritikan ini kepada orang lain. Atau kepada mereka yang kita lihat di telivisi yang melakukan kemaksiatan, mengadakan pemboman dan peperangan. Mengadakan pengrusakan dan berbuat kekacauan. Kita tujukan kritik ini kepada diri kita terlebih dahulu. Sudahkah kita menepati janji ketika berjanji? Sudahkan kita istiqamah terhadap sumpah yang sudah kita ikrarkan? Sudahkah kita menunaikan kewajiban kita sebagai umat islam ? Dan sudahkah kita bertauhid kepada Allah Ta’ala?
Marilah kita sama-sama mengoreksi diri kita. Sudahkah akidah kita sebagaimana akidahnya seorang muslim? Sudahkah akhlak kita sebagaimana akhlaknya seorang muslim? Sudahkah amalan kita sebagaimana amalan yang diridhai oleh Islam?
Wajib bagi kita menunjukkan karakter seorang muslim pada diri kita, secara lahir dan batin. Islam adalah keyakinan. Islam adalah ucapan. Dan Islam adalah amal perbuatan.
Janganlah kita menjadi seorang muslim, tapi kita jauh dari nilain-nilai Islam. Dan beruntunglah orang-orang Islam yang teguh dengan keislamannya di tengah orang-orang yang menganggap nilai-nilai Islam itu asing.
Berpegang teguhlah dengan kebenaran walau kita seorang diri …
Ibnu Mas’ud berkata,
الجَمَاعَةُ مَا وَافَقَ الحَقَّ وَإِنْ كُنْتَ وَحْدَكَ
“Yang disebut jama’ah adalah jika mengikuti kebenaran, walau ia seorang diri.”
 Terakhir, dengan momentum ramadhan ini  marilah kita menempuh jalan kebenaran dan Jangan berkecil hati dengan sedikitnya orang yang mengikuti jalan kebenaran tersebut. Dan ingat, Hati-hatilah dengan jalan kebatilan dan perbuatan dosa. Jangan kita tertipu dengan banyaknya orang yang berada dijalan kebathilan dan dosa.
Mudah-mudahan Allah Ta’ala memberikan taufik kepada kita agar kita betul-betul meyakini Islam dengan hati kita, mengucapkannya dengan lisan, dan tampak dalam amal perbuatan kita sehari-hari
"Wallahu A'lam Bishawab"

SHARE THIS POST   

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati
Author: Mohammad
Mohammad is the founder of STC Network which offers Web Services and Online Business Solutions to clients around the globe. Read More →

0 komentar: